Disusun oleh:
Antin Wulandari (2011 121 311)
Mata Kuliah : ICT Dalam Pendidikan Matematika
Dosen Pembimbing: Widya
Astuti Akhmadan, M.Pd
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PGRI PALEMBANG 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin,
Segala
puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga mampu menggerakkan tangan untuk mengurai kata demi kata menjadi sebuah
kalimat, mengalir menjadi paragraf demi paragraf sehingga terbentuk sebuah
karya tulis. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan agung
nabi besar muhammad SAW yang cahayanya kenabiannya mampu menyinari seluruh
alam.
Sehubungan dengan adanya tugas
pembuatan makalah tentang salah satu bagian dari pembahasan mata kuliah
Komunikasi dan TIP , sengaja kami mengambil tema yang berjudul “ ICT
dalam Dunia Pendidikan
”. Tema ini berisikan tentang penggunaan TIk dalam Pendidikan dan
peranan ITC dalam pengajaran dan pembelajaran
Saya menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini banyak kekurangan, karenanya saya membuka
seluas-luasnya bagi siapapun yang berkenan memberikan masukan sekaligus saran
bagi saya,
apapun ragamnya. Dan saya berharap
semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi semua orang. Amin .
Penulis
Selasa , 24 September 2013
ICT DALAM DUNIA PENDIDIKAN
A. Pengertian ICT
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar
terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan
menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi
komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi
Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar
media.
Istilah
TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat
keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad
ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang
teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai
perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
TIK
menjadi simbol kemajuan bagi sebuah bangsa, maka tak heran kalau TIK menjadi
mata pelajaran yang harus dikuasai oleh pelajar saat ini. TIK menjadi sesuatu
yang mutlak untuk dikuasai untuk mengejar ketertinggalan teknologi bangsa
Indonesia. Bahkan di berbagai lembaga pendidikan saat ini pasti akan
memprioritaskan dan menambah pelajaran TIK dalam jadwal pelajarannya serta
memperbanyak media-media yang membantu pengembangan pembelajaran.
Perkembangannya yang sangat cepat dan pesat menuntut semua komponen lembaga
pendidikan harus mampu mengejarnya, tak terkecuali tenaga pendidik.
Kehadiran
TIK akan memperkuat model pembelajaran yang berpusat pada pelajar di samping
yang sudah berkembang secara konvensional. Ini sebagaimana diramalkan oleh
Wrigley bahwa pada saatnya ketika datang era informasi, peran tenaga pendidik
akan berkurang seiring makin pesatnya penggunaan komputer berbasis jaringan
sebagai sumber ilmu pengetahuan. Kehadiran TIK bagi sebagian kalangan akan
memberi jawaban terhadap persoalan pendidikan, misalnya menambah kekayaan media
pembelajaran dari yang sudah ada. sementara menurut penelitian dari PBB,
Indonesia menempati urutan ke 106 dari 180 negara yang disurvay dalam hal
penggunaan IT. Namun penelitian di Amerika sendiri menyatakan bahwa di negara
pusat teknologi ini juga tidak merata dalam penggunaan IT dalam pendidikan.
Dalam
menghadirkan fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan
acuan utama. Artinya kalau kehadirannya justru menyulitkan dan menambah beban
materi dan waktu maka kehadiran TIK justru tidak ada gunanya. Namun rasanya hal
ini tidak akan terjadi di era informasi ini. Di mana perangkat komunikasi
nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan. Kehadiran teknologi ini
harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang tepat. TIK yang sudah
menyatu kehadirannya dengan masyarakat menjadi sesuatu yang harus dimuati nilai
baik. Maka tugas tenaga pendidik untuk menangkap kehadiran TIK ini menjadi
sesuatu yang positif dan berdaya guna bahkan menjadi bernilai ekonomis
(ergonomis).
Sedangkan
UNESCO mengklasifikasikan penggunaan ICT untuk pembelajaran dalam empat tahap
yaitu: emerging, applying, integrating, transforming. Tahap emerging yaitu,
tahap ketika baru menyadari akan pentingnya kehadiran ICT dalam pembelajaran
dan belum menerapkannya. Ini yang nampaknya banyak terjadi di Indonesia
(mungkin juga di kelas ini). Kemudian yang kedua adalah tahap applying, yaitu
tahap yang lebih maju di mana ICT telah dijadikan sebagai objek kajian dan
pelajaran di berbagai lembaga pendidikan. Tahap ini juga sudah dilalui oleh
lembaga pendidikan saat ini sebagaimana dipaparkan dalam pendahuluan. Yang
ketiga yaitu tahap integrating, di mana ICT sudah diintegrasikan dalam
pembelajaran atau dalam kurikulum. Tahap ini nampaknya baru banyak berjalan
untuk pertenaga pendidikan tinggi saja. Sedangkan tahap transforming yaitu
tahap paling ideal di mana ICT telah benar-benar menjadi perangkat yang
digunakan dalam pembelajaran sehingga menjadi basis perubahan lembaga
pendidikan. Ini meliputi pengaplikasian ICT, baik dalam pembelajaran maupun
dalam administrasinya.
UNESCO
juga merumuskan tentang tujuan dari pengintegrasian ICT dalam kelas untuk;
pertama, membangun “Knowledge-Based Society Habits”, seperti kemampuan dalam
problem solving, mengkomunikasikan dan mengolah informasi itu sendiri menjadi
pengetahuan baru. Kedua, untuk mengembangkan ketrampilan menggunakan ICT dan
ketiga, untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Teknologi
Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan.
B. Manfaat
ICT dalam dunia Pendidikan
Penelitian di dunia telah menunjukkan
bahwa ICT dapat memimpin dalam perbaikan metode belajar para pelajar serta
menghasilkan metode pengajaran yang lebih baik.Sebuah laporan yang di tulis oleh
National Institute of Multimedia Education di Jepang, membuktikan bahwa
peningkatan daya serap para pelajar dengan menggunakan teknologi ICT melalui
integrasi kurikulum secara signifikan menghasilkan dampak yang positif,
terutama dalam bidang pengetahuan, Pemahaman, Ketrampilan Praktis, Ketrampilan
presentasi dalam berbagai subyek pendidikan seperti matematika, ilmu
pengetahuan, dan pelajaran sosial .
Hasil
penelitian tahun 2005 menunjukan bahwa pada umumnya pendapat Guru dan Siswa
tentang manfaat ICT Khususnya Edukasi.net antara lain :
1.
Memudahkan
Guru dan Siswa dalam mencari sumber belajar yang alternative
2.
Bagi
siswa dapat memperjelas materi yang telah disampaikan oleh Guru,
disamping disertai gambar juga ada animasi menarik.
3.
Dapat
berlatih soal dengan memanfaatkan uji kompetensi
4.
Cara
belajar lebih efisien
5.
Wawasan
bertambah
6.
Meringankan
dalam membuat contoh soal
7.
Mengetahui
dan mengikuti perkembangan materi dan info- info lain yang berhubungan dengan
bidang studi
8.
Membantu
siswa dalam mempelajari materi secara individu selain disekolah
9.
Menjawab
The Technological Imperative (Keharusan Berpartisifasi Dalam TIK)
10.
Membantu
siswa mengerti ICT.
C. Prinsip
penggunaan ICT dalam Kelas
Secara umum dengan
terintegrasikannya kelas dengan ICT maka sangat dimungkinkan bahwa kelas bisa
dibawa ke kancah global. Kelas bisa terhubung tanpa sekat dengan kelas yang
lain, bahkan “dunia lain”. Dengan demikian pembatasan dan konsepnya harus
jelas. Untuk apakah penggunaan ICT dalam kelas? Apakah akan belajar menggunakan
ICT ataukan Menggunakan ICT untuk belajar? Idealnya tentu adalah bagaimana
memanfaatkan ICT untuk belajar.
Prinsip umum penggunaan
teknologi, dalam hal ini ICT, adalah sebagai berikut:
- Efektif dan efisien. Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya. Dengan demikian, penggunaan ICT yang justru membebani akan berakibat tidak berjalannya pembelajaran secara efektif dan efisien.
- Optimal. Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan.
- Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran di kelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran.
- Merangsang daya kreatifitas berpikir pelajar.
Dengan menggunakan ICT
tentu saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal
yang terdapat di dalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai kretaivitas
tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang mempunyai kreativitas rendah.
Pelajar yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mampu menyelesaikan
permasalahan dengan cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul.
Sedangkan pelajar yang berkreativitas rendah terlihat kurang menanggapi
permasalahan dalam pembelajaran. Pelajar yang kurang kreativitas tidak akan
bisa dengan cepat menyelesaikan tugas, dan apabila kesulitan dalam membuat
tugas pelajar tersebut terlambat reaksinya untuk bertanya kepada orang lain.
Dengan demikian tujuan ICT
akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri ketika digunakan dalam
pembelajaran. Penggunaan ICT tidak justru menjadi penghambat dalam pembelajaran
namun akan memberikan manfaat yang lebih dalam pembelajaran.
D.
Penggunaan ICT dalam Pengajaran
dam Pembelajaran
a)
Tutorial
ICT digunakan untuk
pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk menyampaikan informasi/pelajaran
berdasarkan urutan urutan yang telah ditetapkan.
Pembelajaran tutorial
meliputi :
Ø Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci.
Ø Demonstrasi dan latihan.
b)
Eksplorasi
Penggunaan ICT untuk
pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai media untuk :
v Mencari dan mengakses informasi dari internet.
v Melihat demonstrasi sesuatu kejadian sesuai urutan dengan soft
ware dan hard ware.
c)
Alat aplikasi.
ICT dikatakan sebagai alat
aplikasi apabila membantu murid melaksanakan tugas Contoh : – membuat dan
menganalisa diagram dalam pelajaran matematika.
d)
Komunikasi.
ICT dikatakan sebagai alat
untuk memudahkan komunikasi antara tenaga pendidik dengan murid dalam mengirim,dan
menerima informasi.
E. Penerapan
ICT dalam Pendidikan
1)
Buku Elektronik
Buku elektronik atau e-book
adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan
informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book
dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie
sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku
konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan
buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer.
Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau
compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk
(kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang
tersedia sampai 16 GB).
Bentuk yang lebih kompleks
dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan
Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia.
Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis
tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan
tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis
musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud
oleh penyaji.
2)
E-learning
Beragam definisi dapat
ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa
e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal,
yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk
pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang
sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut
sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working
paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik.
Meski beragam definisi
namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi
informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi
pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi
pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa
e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi
internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling
sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi
pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang
disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila
diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran
tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang
lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak
pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system).
LMS mutakhir berjalan
berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia
akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau
peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran
termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara
pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan
kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara
pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau
pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal
chatting, atau melalui video conference.
F. Kelebihan
dari alat-alat ICT untuk pendidikan
1.
Melalui ICT, gambar-gambar dapat lebih mudah digunakan
dalam proses mengajar dan memperbaiki daya ingat dari para murid.
2.
Melalui ICT, para pengajar dapat dengan mudah menjelaskan
instruksi-instruksi yang rumit dan memastikan pemahaman dari para murid.
3.
Melalui ICT, para pengajar dapat membuat kelas
interaktif dan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan, yang
dapat memperbaiki tingkat kehadiran dan juga konsentrasi dari para siswa
G. Kekurangan dari ICT
untuk pendidikan
1. Permasalahan dalam
pengaturan dari alat tersebut
2. Terlalu mahal untuk
dimiliki
3. Kesulitan untuk para
pengajar dengan pengalaman yang sangat minim dalam penggunaan alat ICT.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar